Barusan
saya googling. Saya dapatkan bahwa kata hobi mempunyai arti kegiatan yang
dilakukan oleh individu untuk menenangkan pikiran pada waktu luang untuk
mendapatkan kesenangan. Karena saya termasuk orang yang moody dan angin-anginan,
maka cara saya untuk mendapatkan kesenangan atau menenangkan pikiran juga
banyak. Karena gak mungkin cerita semuanya disini, maka saya pilih satu hobi
saja yang paling konsisten saya lakukan.
Salah satu
hobi saya adalah mendengarkan. Mendengarkan apa? Radio? Bukan. Mendengarkan orang
curhat. Aneh? Iya.
Mendengarkan
orang curhat ini akan menjadi moodbooster buat saya. Ketika mood saya down,
dan saya sedang dirudung masalah yang cukup membuat kepala pusing tujuh keliling, saya
akan keluar sejenak dari masalah saya. Pergi menemui orang lain. Ya siapa aja, biasanya sih ketemu
teman-teman, bisa melalui online atau offline. Nah kalo sudah ketemu temen,
bisa ketebak jalur ceritanya toh? Menit-menit pertama mungkin cuma nanya-nanya
kabar, tapi bertahanlah sebentar lagi, setengah jam atau lebih. Maka otomatis, akan ada satu masalah yang didiskusikan. Walau awalnya hanya meminta pendapat saya
tentang masalah itu, belakangan juga pasti si teman mengaku bahwa dia yang
tengah menghadapi masalah itu sebenarnya.
Nah, jika
sudah terjebak keadaan ‘tetiba curhat’ begini, apakah saya akan lari pamit
undur diri dan pergi? Secara masalah saya juga berjubel kok ya mau
dicampur-campur sama masalah orang lain kan? Tapi tidak. Saya akan tetap ada disana
dan justru penasaran mendengarkan hingga akhir.
Walau kadang
tak satu patahpun solusi yang saya tawarkan, saya akan tetap ada disitu
mendengarkan mereka hingga tuntas dan memberikan ‘puk-puk’ sesekali jika perlu.
Mungkin karena saya betah mendengarkan begini, maka orang pun tak segan untuk
bercerita apapun pada saya. Bahkan mereka tidak akan malu membuka ‘untold story’
mereka pada saya.
Orang-orang
menjadikan hobi sebagai moodboosternya. Demikian juga saya. Dari hobi mendengarkan
ini, saya yang memang saat itu punya masalah misalnya, dengan mendengarkan
masalah orang lain justru bisa bersyukur sedalam-dalamnya dan berhenti merutuk
diri bahwa saya adalah orang yang paling menderita sedunia, selain tentu saja
bisa menjadi referensi untuk bersikap jika sewaktu-waktu masalah serupa menimpa
saya.
Begitupun sebaliknya,
jika ternyata masalah mereka ternyata lebih ringan, maka sebisa mungkin saya
akan memberikan solusi. Dan bisa dibayangkan gimana bahagianya ketika melihat
orang lain senang karena sudah menemukan solusi masalahnya? Puas kan?
Nah. Saya menikmati dua hal ini. Makanya, saya
tetap menjadikan ‘mendengarkan’ sebagai hobi. :)
#JuliNgeblog #Day10
No comments:
Post a Comment