Wednesday, July 10, 2013

Sahur?

Ali terjaga tiba-tiba. Ia menggerak-gerakkan badannya, meliuk ke kiri dan kekanan. Perenggangan otot ya namanya? Terasa pulas sekali tidurnya. Kamarnya pun gelap. Hanya semburat cahaya dari neon diluar yang sedikit menyusup kedalam. 

Krucuk-krucuk-krucuk.

Perutnya bunyi. Rasanya lapar sekali. Padahal dia baru saja makan banyak ketika berbuka tadi. Solat maghrib pun dengan perasaan jengah karena kekenyangan. Sesudah itu, apalah lagi kalau bukan tidur saja jawabannya. Sebelum azan Isya berkumandang, sejenak saja ia ingin meletakkan badan. Tapi sepertinya ia kebablasan. Alam sudah sepi begini, sepertinya semua orang sudah larut dalam mimpi.

Ali beranjak menuju dapur. Dinyalakannya lampu dapur. Ia membuka tudung saji. Masih ada makanan sisa berbuka tadi. Dia melirik kearah jam. Jarum pendeknya menunjukkan angka tiga lebih sedikit. Jarum panjangnya tepat diangka empat.

“Sekalian sahur aja kali ya…” batinnya. Bergegas ia ambil piring dan menyendokkan nasi kedalamnya. Sedikit terburu-buru. Dipikirannya, sempatkah lagi melaksanakan solat isya? atau sudah terlepas waktu?
Ali makan dengan lahap hingga kemudian terdengar bunyi kunci berputar dalam lubang pintu.

Kretek-kretek.

Dua kali.

Dia mengernyit. Alisnya bertaut. Siapakah gerangan yang belum pulang malam buta begini? Adiknya Ahmad? Bukannya dia tidak diizinkan emak untuk tadarusan bersama anak-anak lain di Musalla? Huh. Mau memancing kemarahan emak lagi rupanya dia. Batin Ali.

Tak didengarnya suara berisik. Biasanya anak-anak sepulang tadarus akan berisik setengah mati. Bersama mereka akan terdengar suara kentongan yang dipukul bertalu-talu. “Sambil mbangunin orang sahur” kata Ahmad. “kata ustadz, dalam sahur itu ada berkah. Jadi kalau kita bisa menjadi wasilah orang lain untuk mendapat berkah, itu bagus, bang” dalilnya.

Suara yang didengar Ali agak aneh. Seperti suara kelebat kain dan suara langkah berat yang menapak pelan-pelan. Ali melambatkan kunyahannya. Dipasangnya telinga dengan siaga. Matanya memicing. Hingga tiba-tiba…

“Astaghfirullah, Ali! Kamu gak puasa?” Teriak emak.

“Lho, emak dari mana malam-malam?” tanya Ali tanpa rasa bersalah.

“Malam apanya?? Astaghfirullah, naaak” Emak semakin berteriak. Ali semakin heran.

“Mak, ini masih jam setengah empat, Mak”

“Heh. Jam kita mati. Batereinya habis. Kan Mak suruh kamu belikan sore tadi sekalian beli bukaan puasa” Omel emak.

“Jemaah solat subuh sudah bubar dan kamu masih makan. Makanya, kalau berbuka jangan berlebihan. Jadi panjang tidurnya, kan!” Omelan emak sambung menyambung demi melihat Ali yang masih gak nyambung.

“Ja… jadi, mak?” Ali Lemas. Tangan kanannya masih belepotan nasi berlauk. Ia menelan ludah. Masih terasa aroma kari diliurnya.    

#JuliNgeblog #Day8

No comments:

Post a Comment